One Sad Story Read Count : 98

Category : Books-Fiction

Sub Category : Romance

one sad story#MikroWaktu

Sosok gadis bergaun putih terlihat menangis sendirian di depan sebuah batu nisan. di sampingnya berdiri sosok pemuda yang juga memasang raut wajah sedih.

" Aku minta maaf, aku tak menyangka semuanya jadi seperti ini." ujar gadis itu.

pemuda itu hanya diam, tatapannya kosong, menatap batu nisan di depannya.

" Aku menyangka waktu kita untuk bersama masih panjang, ternyata sepanjang apapun waktu yang kita miliki, waktu tetap memiliki akhir." tambah gadis itu

" Tahukah kamu betapa aku sangat merindukanmu? Kebersamaan kita seharusnya kita isi dengan cinta, bukan pertengkaran." kata pemuda itu, berbicara untuk pertama kalinya.

" Ini adalah terakhir kalinya aku datang ke sini. setelah ini aku akan pergi jauh. Ini pertemuan terakhir kita, tapi jangan khawatir aku tidak akan melupakanmu, aku akan membawa semua kenangan kita dalam hatiku. Aku masih mengingat dengan jelas segala momen saat kita bersama, saat sedih maupun senang." ujar gadis itu dengan mata berkaca2.

" Aku akan selalu mengingatmu, kau adalah cintaku yang terdalam dan tidak akan pernah terlupakan. Saat aku bertemu denganmu dan jatuh cinta padamu, akan selalu menjadi kenangan terindah bagiku." lanjut pemuda itu lagi.

Sesaat kemudian mereka berbalik dan saling berhadapan. 

" Aku sangat mencintaimu." ujar gadis itu sambil menatap lama kekasihnya itu, sedangkan pemuda itu hanya diam dan menangis.

Sosok gadis itu lalu memudar dan menghilang, hanya meninggalkan hembusan angin tanpa kata.

Pemuda itu masih menangis tersedu- sedu.

aku tak bisa melihatmu, tapi untuk sesaat seolah kau ada di dekatku, kekasihku, gadisku yang paling kucintai di dunia bisik suara hatinya yang terdalam.

tamat

Comments

  • No Comments
Log Out?

Are you sure you want to log out?