Kumpulan CERITA SENYUM Read Count : 172

Category : Stories

Sub Category : Comedy
LEBIH PENTING 

Guru : “Mana yang lebih berguna bagi kita, matahari atau bulan?”	
Murid : “Bulan!”	
Guru : “Kenapa?”	
Murid : “Bulan menyinari kita dengan cahaya saat kita membutuhkannya pada malam hari sementara matahari menyinari kita dengan cahaya saat siang hari dimana kita tidak membutuhkannya karena sudah terang.	

KURANG BESAR	

Guru : “Parman, dari tadi kamu tidak memperhatikan Ibu. Sekarang coba kamu maju dan menyanyikan sebuah lagu.”	
Karena agak takut, Parman menyanyi dengan pelan.	
“Cicak-cicak di dinding …“	
Guru : “Kurang besar …!”	
Parman : “Tokek-tokek di dinding …”	
Guru : “Kurang besar …”	
Parman : “Buaya-buaya di dinding …”	
Guru : “Andi, yang Ibu maksudkan suaramu yang kurang besar, bukan binatangnya.”

PASANGAN	

Anak 1 : “DEWI kan pasangannya DEWA …”	
Anak 2 : “Setuju!!! Kakak gua jadi PRAMUGARI. Ntar pasti dapat suami PRAMUGARA!”	
Anak 3 : (Dengan bangga nyambungin …) “Kakakku PENJAHIT …”!!!

PEMBERANI	

Ada seorang anak mendapat nilai merah pada rapornya untuk nilai agama, sehingga ibu anak itu marah dan protes terhadap guru agamanya. Ternyata anak tersebut salah menjawab pertanyaan dalam ujian.	
Pertanyaannya: Anak yang berani melawan orang tuanya adalah anak yang …?	
Dan anak itu menjawab: Anak yang pemberani!

POJOK	

Seorang ayah bertanya pada anaknya yang terkenal bandel.	
Ayah : “Bagaimana hari ini, Nak? Apakah kamu masih mengganggu teman-temanmu di kelas?”	
Anak : “Sama sekali tidak, Ayah. Mana mungkin mengganggu teman kalau disuruh Pak Guru sepanjang hari berdiri menghadap ke tembok di pojok kelas!”

NONTON	

Anak 1 : “Semalam aku diajak ibuku melihat film.”	
Anak 2 : “Bagus?”	
Anak 1 : “Nggak tahulah, aku menangis.”	
Anak 2 : “Menyedihkan ceritanya?”
Anak 1 : “Bukan, karena aku tidak boleh masuk.”

PULANG CEPAT	

Ibu : “Mengapa kamu pulang sekolah terlalu cepat? Kamu sakit, Nak?	
Anak : “Ah…nggak kok, Bu. Saya sehat-sehat aja. Saya pulang cepat soalnya hanya sayalah satu-satunya yang bisa menjawab pertanyaan dari Ibu Guru.”	
Ibu : (dengan perasaan bangga) “Oh benarkah? Hebat benar anak Ibu ini! Eh … memangnya pertanyaannya apa sih?”	
Anak : “Siapa yang melempar Ibu Guru dengan penghapus?”	
Ibu : @#$%!?

MOBIL DINAS	

Setiap hari, Bono pergi dan pulang sekolah selalu diantar dan dijemput memakai mobil dinas ayahnya. Seorang teman Bono ada yang merasa iri dan mengejeknya.	
“Hhhmmm, kalau aku lebih baik jalan kaki daripada diantar sekolah memakai mobil dinas ayahku.”	
“Kenapa begitu? Memangnya ayahmu kerja dimana?”	
“Sebab ayahku kerja sebagai sopir mobil jenazah!”

NEK … KELUAR DONG	

Romlah mengajak Parno, anak Romlah yang berumur 4 tahun, untuk meletakkan bunga di makam nenek buyutnya. Romlah menjelaskan pada Parno bahwa nenek buyutnya dikubur di makam itu dan mereka datang membawakan bunga untuknya.	
Parno merenungkan kata-kata itu selama beberapa detik, lalu secara pelan-pelan dia membungkukkan badan, mengetuk batu nisan nenek buyutnya dan berkata,”Hey, Nek, keluar dong … dan ambil bunganya, ya!”

BERUBAH	

Anak : “Saya nggak mau lagi sekolah!”	
Ayah : “Kenapa?”	
Anak : “Tiga hari lalu kata guru empat tambah empat sama dengan delapan. Kemarin dia bilang enam tambah dua sama dengan delapan.
Tadi pagi lain lagi, lima tambah tiga sama dengan delapan. Kita khan nggak bisa belajar kalau saban hari berubah-ubah begitu!”

BISA BERSIUL	

Suatu hari Tejo menangis meraung-raung …	
“Kenapa kamu menangis, Nak?”	
“Tejo ingin dibelikan gigi palsu yang bisa dilepas-lepas seperti punya Kakek!”	
“Kok kamu ingin gigi palsu sih, Jo?”	
“Hu … hu … biar Tejo bisa gosok gigi sambil bersiul!”

BERACUN	

Bono disiapkan sarapan pagi sereal dengan susu oleh ibunya. Bono yang mempunyai aquarium, berjalan ke arah aquarium dengan segenggam sereal di tangan, berniat memberikan sereal tersebut untuk makanan ikan-ikan didalam aquarium. Tepat ketika Bono akan memberikan sereal, ibunya masuk ke ruang makan.	
“Bono, jangan kamu memberikan sereal itu kepada ikan, nanti ikannya mati semua,” tegur ibunya.
Dengan wajah pucat Bono menjawab, “Lalu, mengapa ibu berikan sereal ini kepada saya?”

BERUMUR 5 TAHUN	

“Perlu kalian ingat anak-anak,” kata seorang guru IPA.”Kalian dapat menyebutkan umur sebuah pohon berdasarkan jumlah lingkaran yang tampak dalam irisan melintangnya. Satu lingkaran sama artinya dengan satu tahun.”	
Si kecil Doni pulang ke rumah untuk makan malam dan sebagai hidangan pencuci mulut, mamanya menyajikan jelly gulung.	
“Aku nggak mau memakannya, Ma, “kata Doni, Jelly itu sudah berumur 5 tahun!”

LEBIH BESAR	

Anak : “Mama tidak adil, mengapa kakak selalu mendapat potongan kue yang lebih besar dari aku?”	
Mama : “Tapi, sayang … kan kakakmu jauh lebih besar dari kamu. Tunggu nanti kalau kamu sudah besar.”	
Anak : “Tapi … sampai kapan pun ia pasti lebih besar dari aku …”

YANG DI DALAM PETI 

Ketika melihat kerumunan orang yang ramai disepanjang jalan menuju makam, seorang pemuda menghampiri bocah yang dengan seriusnya mengikuti jalannya upacara pemakaman.	
“Siapa yang meninggal, Dik?” tanya pemuda itu dengan penasaran.	
Sang bocah dengan kalemnya menjawab, “Itu … yang di dalam peti!”

AYAM BERBUNGA	

Untuk pertama kalinya Ari mengunjungi neneknya yang tinggal di daerah peternakan. Disitu dia melihat seekor Burung Merak yang belum pernah dia lihat sebelumnya.	
Dengan heran ia terus memandangi burung itu, dan tiba-tiba ia berlari masuk ke rumah dan berteriak histeris, “Nekkk …, lihat! Salah satu dari ayam-ayam nenek sudah berbunga!”

MANA CUKUP	

Di sebuah kelas Taman Kanak-Kanak	
Guru : “Anak-anak, kalau kalian mau buang air kecil kemana?”	
Murid : “ke kamar kecil Bu Guru … (serempak)	
Guru : “Bagus, kalau mau buang air besar kemana?”	
Murid : “Kamar besar Bu Guru … (serempak juga)	
Guru : “Lho kok kamar besar, apa itu?!”	
Murid : “Bu Guru … kalau buang air “besar” di kamar “kecil” mana cukup???”	
Guru : ?$!##@@%*^)

PINTER SEMUA 

Tejo pulang ke rumah dengan membawa buku rapornya. Nilai yang terpampang di buku rapornya itu semuanya bernilai 4 dan 5.	
Orang tuanya mulai memarahi Tejo, dan Tejo membela dirinya dengan berkata kalau semua teman di kelasnya mendapat nilai yang sama dengan dia.	
“Tidak mungkin! Tahu tidak, nilai teman sebangkumu, Bono, semuanya 8 dan 9!”	
“Bono kan lain, Ma!”	
“Apanya yang lain?” tanya ayahnya.	
“Orang tua Bono kan pintar semua!”

NGGAK BELAJAR	

Suatu hari di sebuah kelas, seorang guru memberikan pertanyaan pada murid-muridnya.	
Guru : “Andi, ibukota Jawa Timur dimana?”	
Murid 1 : “Surabaya, Pak!”	
Guru : “Benar! Kamu Tejo, letak sungai Bengawan Solo dimana?”	
Murid 2 : “Di Jawa Tengah, Pak!”	
Guru : “Benar, Bono sekarang kamu, Jelaskan asal-usul Borobudur!”	
Murid 3 : “Kenapa sich Bapak nanya terus? Tadi malem Bapak nggak belajar ya???”

ORANG LAIN	

Setelah menguraikan panjang lebar nasehat hidup yang baik kepada putrinya yang baru mulai bersekolah, sang ibu menutup dengan kesimpulan.	
“Kita hidup untuk selalu menolong orang lain.”	
“Lantas orang lain hidup untuk apa, Bu?” tanya si kecil.

NGGAK SENGAJA	

Suatu hari seorang ayah mengendarai mobil bersama dengan anak yang masih berusia empat tahun. Tanpa sengaja tangan sang ayah menekan klakson. Anak itu memandang ayahnya meminta penjelasan.	
“Saya nggak sengaja melakukannya.” Ucap sang ayah.	
Anak itu menjawab, “Aku tahu itu.”	
“Bagaimana kamu bisa tahu?”, tanya ayahnya.	
Anak itu berkata lagi, “Karena ayah tidak bilang ‘brengsek’ setelah kejadian itu!”

NILAI 100	

Mama….., Mama ….., hari ini aku dapat nilai 100 di sekolah,” kata Tejo kepada mamanya.	
“Nah gitu donk … itu baru namanya anak Mama yang jagoan. Pelajaran apa sih kok kamu bisa dapat nilai seratus?” tanya ibunya.	
“Matematika 40, Bahasa 35, dan Sejarah 25.”

GURU YANG MENYENANGKAN	

Bono yang baru satu minggu ini masuk sekolah ditanya oleh gurunya.	
“Siapa guru yang paling menyenangkan disini?”	
“Anda, Pak Guru!”	
“Alasannya apa?”	
“Bapak kalau memberi pelajaran enak sekali. Karena begitu enaknya, saya selalu bisa tidur bila Bapak memberikan pelajaran.”

MEREBUT PEKERJAAN	

Kepala Sekolah marah-marah ketika melihat lantai teras kelas III-B penuh kotoran.	
“Siapa yang piket hari ini?” ia bertanya kepada para siswa yang berkerumun di depan kelas. Beberapa siswa langsung mengacungkan jari.	
“Kenapa kalian tidak menyapu lantai teras kelas ini?”	
Salah seorang siswa berdiri dan mencoba menjelaskan duduk perkaranya.	
“Maaf, Pak. Sewaktu akan saya bersihkan tadi, saya dipandangi terus-menerus oleh tukang kebun di sekolah kita, seolah-olah saya dituduh merebut lapangan pekerjaannya, Pak. Ya, jadi saya tidak jadi menyapu pak!”

MENGURUS ANAK	

Seorang anak kecil berkata kepada ayahnya.	
Anak : “Pap, aku sedih karena Mami tidak tahu bagaimana mengurus anak.”	
Ayah : “Kenapa kamu bilang begitu?”	
Anak : “Ya … karena Mami selalu menyuruh saya tidur malam hari saat saya belum mengantuk dan membangunkan saya pagi hari saat saya masih mengantuk.”	
Ayah : “??!!??””

PENUH IBU	

Seorang anak berumur 5 tahun yang terpisah dari ibunya berlarian diantara rak-rak sebuah supermarket yang sangat besar sambil berteriak-teriak, Marian …, Marian …,	
Akhirnya dia bertemu dengan ibunya yang marah kepadanya,”Kamu seharusnya tidak boleh memanggilku dengan Marian. Aku ini ibumu, tahu!!”	
“Aku tahu,” kata anaknya, “tapi lihatlah seluruh supermarket ini penuh dengan ibu.”

NGGAK AKAN TUMBUH	

Seorang anak yang sedang memperhatikan ayahnya mengubur seekor kucing yang mati ditabrak mobil berkata, “Ngapain sih repot-repot ngubur kucing Pa, toh kucing itu nggak akan tumbuh”

MAKAN UMPAN	

Seorang anak lelaki protes keras ketika ibunya meminta agar ia mengajak adik perempuannya memancing.	
“Pada waktu terakhir ia ikut pergi, saya sama sekali tidak mendapat seekor ikan pun!” jawab si anak lelaki keberatan.	
“Ibu akan berbicara padanya, “kata ibu, “dan ibu berjanji, kali ini dia tidak akan ribut lagi.”	
“Bukan soal ribut, Bu, Dia memakan umpanku sampai habis.”

TAMBAH JELEK	

Suatu hari, anak perempuan yang baru berumur enam tahun melihat mamanya sedang memakai masker wajah.	
Dia bertanya, “Itu apaan sih, mama?”	
Mamanya menjawab, “Ini akan membuat wajah mama menjadi cantik.”	
Ketika mamanya selesai mengoleskan masker di wajahnya, anak tersebut memandang wajahnya dengan cermat dan berkata, “Buang saja krim itu mah, karena wajah mama kelihatan tambah jelek.”

LUPA	

Tejo sepulang dari sekolah bercerita pada kakeknya yang nggak pernah sekolah.	
“Kek … tadi Tejo dimarahin sama pak guru.”	
“Emang kamu salah apa, Jo?”	
“Tadi Tejo nggak bisa jawab pertanyaan pak guru.”	
“Emang kamu ditanya apa?”	
“Pak Guru tanya … dimana letaknya Jerman?”	
“Makanya, Jo … lain kali kalo kamu meletakkan sesuatu jangan sampai lupa letaknya.”

SUDAH GELAP APA BELUM 

Selama mempersiapkan segala sesuatu untuk liburan keluarga, sepasang suami – istri menjelaskan pada anak-anaknya yang masih kecil bahwa mereka akan duduk dalam mobil untuk waktu yang sangat lama.	
Anak-anak juga diberitahu bahwa mereka akan sampai ditempat tujuan setelah hari gelap, dan mereka dilarang keras tidak boleh bertanya “Ma … kita sudah sampai apa belum?”	
Setelah beberapa menit perjalanan, anak lelaki mereka yang berumur lima tahun bertanya, “Ma … hari sudah gelap apa belum?”

KASIHAN	Di sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak, seorang guru sedang mengajarkan lagu, “Potong Bebek Angsa, Masak di Kuali … “	
Semua anak ikut bernyanyi, tetapi Rini malah menangis tersedu-sedu. Ibu Guru pun bertanya, “Rini mengapa kamu menangis? Ayo ikut menyanyi “Potong Bebek Angsa.”	
Tangisan Rini malah semakin keras, “Ibu guru jahat! Ibu guru kejam! Kasihan bebeknya!” teriak Rini.

SUDAH PECAH	

Bono : “Ibu, nanti kalau ibu berulang tahun, akan saya hadiahkan lampu kristal.”	
Ibu : “Oh, nggak perlu, Sayang. Ibu sudah punya lampu kristal!”	
Bono : “Sekarang Ibu nggak punya lagi. Lampu kristal ibu sudah pecah kena lemparan bola saya.”

KAYA	

Bono dan Tejo sedang meributkan siapa yang lebih kaya diantara ayah mereka.	
Bono : “Bokap gua kaya banget, dia bentar lagi mau beli Laut Jawa!”	
Tejo : “Oya…?? Kalau gitu gua akan bilang sama bokap gua supaya Laut Jawa jangan dijual!”

TIDAK ADA YANG BISA	

“Hanya aku yang bisa mengerjakannya,” kata seorang anak yang sombong.”Semua anak dikelasku tidak ada yang bisa. Guru-guru pun tidak bisa!”	
“Apa itu?” tanya temannya ingin tahu.	
“Membaca tulisan tanganku!”

TIDAK SERAKAH	

Seorang bocah yang bermain di liga bocah ditanya oleh ayahnya tentang bagaimana pertandingan yang baru saja diikuti anaknya.	
Sang anak menjawab, “Pertandingan akan lebih 
bagus seandainya tim lawan sudah belajar bagaimana untuk saling bergantian dan tidak serakah menguasai bola …”

KESALAHAN	

Karena buru-buru mengantar anaknya yang baru kelas 1 SD ke sekolah, seorang ayah berbelok ke kanan di perempatan padahal saat itu lampu lalu lintas menyala merah.	
“gawat, Nak! Ayah baru saja melanggar lampu merah!” kata sang Ayah.	
“Tidak apa-apa, Yah!” kata anaknya, “Polisi di belakang kita baru saja melakukan kesalahan yang sama.”

PUTUS ASA	

Si Tejo dengan penuh rasa ingin tahu mengamati ibunya yang sedang memoleskan krem pembersih ke wajahnya.	
“Kenapa sih … Ibu selalu mengoleskan itu di wajah?” tanya Tejo.	
“Supaya Ibu Cantik,” jawab si Ibu.	
Tak berapa lama kemudian, Ibu si Tejo mengambil kapas dan mengusap krem yang menempel diwajahnya.	
“Lho kok dihapus? Putus asa ya … ?” tanya Tejo.

KUDA LARI	

Di sebuah Taman Kanak-Kanak sedang ada pelajaran menggambar. Ibu guru sedang asyik melihat muridnya menggambar, tetapi si Bono hanya memandangi halaman yang kosong saja.	
Guru : “Bono, kamu gambar apa? Kok kertasnya masing kosong?”	
Bono : “Kuda makan rumput, Bu Guru.”	
Guru : “Mana rumputnya?”	
Bono : “Dimakan kuda, Bu.”	
Guru : “Lalu kudanya mana?”	
Bono : “Udah lari, Bu! Habis Ibu berisik sih!”

TETANGGA MISKIN 

Dengan tergopoh-gopoh Ani yang masih kecil itu masuk ke rumah.	
“Ayah … Ibu …!!” teriaknya. “Tetangga kita itu pasti orang miskin …”	
Si ayah dan si ibu sangat terkejut mendengar ucapannya itu karena sesungguhnya daerah tempat tinggal mereka adalah daerah pemukiman orang berada. “Mengapa kamu mengatakan begitu, sayang?”	
“Sebab, mereka sudah ribut hanya karena anaknya menelan uang logam seratus rupiah.”

BELUM BISA BACA 

Seorang anak kecil, sedang belajar komputer dengan menggunakan komputer ayahnya. 
Ayah : “Sedang apa, sayang?”	
Anak : “Ini yah, aku sedang menulis cerita!”	
Ayah : “Menulis cerita tentang apa, sayang?”	
Anak : “Nggak tahu aku kan belum bisa baca…!”

MELANGGAR SUMPAH	

Amir curhat tentang kebiasaannya yang suka selingkuh kepada Arman temannya.	
Amir : “Bagaimana caranya... agar aku dapat terbebas dari kebiasaan selingkuh dengan pasienku? Aku melanggar sumpah dokterku kan!”	
Arman : “Saya kira itu hal yang wajar, laki-laki kebanyakan suka selingkuh, apakah pasienmu banyak yang cantik?”	
Amir : “Kamu nggak tahu ya! Aku ini kan dokter hewan...”	
Arman : “Wah.....?????!!!”

NUNGGU GILIRAN	

Sepasang kakek dan nenek memesan makanan. Saat semua pesanan sudah dimeja, sang nenek langsung menyantap hidangan tersebut, tetapi si kakek hanya menatapnya saja. 
Orang : “Kakek kok tidak makan, tidak suka makanannya ya...?”	
Kakek : “Siapa bilang, saya suka kok?!”	
Orang : “Kenapa dari tadi hanya dipandangi saja, lihat Kek, Nenek saja sudah hampir menghabiskan makanannya?”	
Kakek : “Begini, Kakek cuma nunggu giliran saja!”	
Orang : “Maksud kakek, giliran apa?”	
Kakek : “Kami tadi cuma membawa satu pasang gigi palsu, jadi setelah nenek selesai makan, baru kakek yang bisa makan kan gigi palsu gantian ...”

BIAR CEPAT DINGIN	

Seorang Ibu melihat anaknya memasukkan obat ke dalam teh panasnya, kemudian Ibu itu bertanya	
Ibu : “Apa yang kamu masukkan kedalam teh kamu, Nak?”	
Anak : “Obat penurun panas, Bu biar tehnya cepat dingin”	
Ibu : “Waduhh…!!

NGGAK ADA YANG PALSU	

Seorang istri meminta mobil sebagai hadiah ulang tahun, tetapi sang suami malah membelikannya sebuah kalung berlian. Teman sang suami pun bertanya	
Teman : “Istri kamu minta mobil, tapi kenapa kamu membelikan istrimu kalung berlian itu?”	
Suami : “Ya, karena susah cari mobil yang palsu.”	
Teman : ????!!!

KUCING YANG SAMA	

Guru : “Tejo, Bapak ingin penjelasan kamu tentang karanganmu, kenapa bisa sama persis dengan karangan Bono?”	
Tejo : “Kami kan bertetangga, Pak!”	
Guru : “Iya, tapi mengapa bisa sama persis?”	
Tejo : “Pak guru nggak tahu ya? Karangan itu kan menceritakan kucing yang sama, berarti isinya harus sama persis kan Pak?”

TIDAK ADA PERUBAHAN	

Guru : “Coba kamu, Tejo, tolong sebutkan lima sila Pancasila!”	
Murid : “Ya Bu!”	
“Pancasila!”	
“Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa!”
“Dua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab!”	
Tiba-tiba, murid tersebut lupa bunyi sila selanjutnya.	
Guru : “Kenapa berhenti?”	
Murid : “Sila ke-Tiga, ke-Empat, dan ke-Lima” masih sama dan tidak ada perubahan sama sekali, Bu!”

Comments

  • No Comments
Log Out?

Are you sure you want to log out?